Sabtu, 13 Februari 2010

Kasihnya Ku Puji

ku katakan pada langit kali ini aku bersedih
kukatakan pada sahabat hari ini ku terluka
kukatakan dalam hati bahwa aku ingin marah

sampai pada titik akhirnya aku diam
ku biarkan saja panas, debu, asap kendaraan mengotori wajah ku
biar semua tidak tahu aku sedih
menundukan wajah, mengalihkan wajah dari sasaran sapa

sepanjang perjalanan hanya sesak yang ku tahan
sedari awal ku berpergian tidak ada senyum menoreh bibir
ku biarkan semuanya lirih, ingin menatap wajahnya dan ku katakan "pergilah"
namun saat tangannya menyentuh wajahku...rasanya tumpukan air mulai menyisir seluruh pipi
membasahi lentikan sayap-sayap kelopak
rasanya begitu sayang, ingin memeluknya erat-erat dan tak membiarkannya berlalu begitu saja

dia, tak lebih dari sahabat yang bisa mengendalikan emosi, amarah, diam, dan pongah ku
selalu bisa membuat ku tenang, disaat ego menggelegar
memeledakan sifat lembut menjadi kasar
kini ku biarkan saja waktu melepas kasihnya untuk ku puji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar