Sabtu, 13 Februari 2010

Kasihnya Ku Puji

ku katakan pada langit kali ini aku bersedih
kukatakan pada sahabat hari ini ku terluka
kukatakan dalam hati bahwa aku ingin marah

sampai pada titik akhirnya aku diam
ku biarkan saja panas, debu, asap kendaraan mengotori wajah ku
biar semua tidak tahu aku sedih
menundukan wajah, mengalihkan wajah dari sasaran sapa

sepanjang perjalanan hanya sesak yang ku tahan
sedari awal ku berpergian tidak ada senyum menoreh bibir
ku biarkan semuanya lirih, ingin menatap wajahnya dan ku katakan "pergilah"
namun saat tangannya menyentuh wajahku...rasanya tumpukan air mulai menyisir seluruh pipi
membasahi lentikan sayap-sayap kelopak
rasanya begitu sayang, ingin memeluknya erat-erat dan tak membiarkannya berlalu begitu saja

dia, tak lebih dari sahabat yang bisa mengendalikan emosi, amarah, diam, dan pongah ku
selalu bisa membuat ku tenang, disaat ego menggelegar
memeledakan sifat lembut menjadi kasar
kini ku biarkan saja waktu melepas kasihnya untuk ku puji

IniLah Dunia

hari ini ada tawa yang menyeringai wajahku
walau hujan diluar mendung
banyak awan gelap berlarian, sekelebatnya menaburkan dingin
jatuh kerikil-kerikil lembut menggenangi mahkota rambut

ku usap pelan-pelah cipratan air di wajah, tangan, kaki yang tidak terlindung alas
tidak ada kata benci, semuanya terasa lepas kendali
terus saja melaju, tanpa ingin berteduh menutup diri dari langit
ku nikmati hari ini tepat tanggal 13 february 2010

banyak kebahagian yang kudapat dari harapan baru wajah sahabat-sahabatku
mereka yang melukiskan kenyataan tidak harus dilihat hanya dengan kesabaran saja
ada banyak pengorbanan dan pengabdian, serta rasa syukur dengan segala kekurangannya

hari ini aku bercermin
memandang wajah dan pakaian yang kukenakan
ku lihat wajah yang tidak lagi kanak-kanak
ku lihat aku menggunakan baju tidak seperti ibu peri dulu
ku tengok kaki ku tidak lagi memakai sepatu dengan warna lampu menyala
yang ku gunakan sepatu yang seolah membuat tubuhku semakin menarik
mulai saja bisa bersolek diri tanpa bantuan siapapun
semakin bisa ku raba bahawa aku tidak lagi remaja

aku sudah DEWASA...
usia mulai memperlihatkan bentuk fisik yang mengalami perubahan
lingkungan mampu mengubah jati diri, harapan serta mimpi seseorang
Sahabat adalah senjata yang membuat kita tidak lagi sendiri

inilah dunia yang dihuni manusia sebagai tempat surga dan neraka