Sabtu, 19 Februari 2011

teringat sesuatu yang INDAH

adakalanya manusia itu boleh menangis, meluapkan segala hasrat untuk berduka, bersukacita bahkan bersenda gurau
akupun tak luput dari segenggam berlian yang jatuh diantara tanah mati, dinegeri tengkorak.
hati bisa saja terus tersenyum, menertawakan kegelisahan, dan menghiraukan semu
namun hati tetaplah hati, bagian dari perasaan.

rasanya sesak masih suka menggoda saat murka datang menyelinap dan mengoyak-ngoyak rasa,
ada kegelisahan didalamnya, tercampur membaur bersama sepotong mimpi.

aku bukanlah aku yang kuat saat tidak bisa lagi menahan luka
aku bukanlah aku yang pintar saat akal sehat ku habis dirasuki setan
aku bukanlah aku yang cantik saat kecemburuan ku meningkat
aku bukanlah aku yang manis saat kebahagianku tergores

aku seperti tak berdaya ketika memilih hati yang salah, lalu menukarkannya sebagai kebahagiaan!
ini bukan bagian dari logika yang selalu ku sebut, ini cuma perasaan yang tertebus karena kekeliruan.

bagaimana bisa dengan sekejap melupakan setiap sisi waktu yang tak pernah berhenti melukiskan cerita itu.
cerita yang membuat hati ini tak lepas berdetak mengecap rindu, tanpa sedikitpun ada yang terlewatkan.
aku bahkan tak pernah mengeri jika ini hanya sebuah guyonan hidup, mengapa masih saja enggan beranjak??.
memikirkan apa yang ia lakukan LEBIH dari sebuah PERASAAN!!
api yang meyala seakan meredup disaat langit mulai membicarakan hujan

malam mulai datang, kita asik membicaraka pagi
sore itu tidak ada lagi kegiatan selain bercakap, tertawa dan aku punmulai terlelap, tak tahan semua letih bertengger.
pundaknya selalu menjadi penopang ketika semua itu lenyap.
(masih dalam pelukan) tetap diam!

tatapannya begitu hangat, seperti coklat hangat yang selalu ku seruput
terkadang, aku yang nakal, marah, membuatnya ia selalu sedih :(

sedikit teringat ketika kita ingin beranjak mencari escream, saat disana tak satupun dari toko menyediakan escream ke sukaan ku. dia orang pertama yang terus saja mencari sampai aku menangis, rasanya ada ribuan duri menusuk-nusuk dada, tak kuat melihat wajahnya letih. marahpun sempat merasuki tatapannya, tapi tetap tak ia tamparkan emosi itu di hadapan ku...hanya dengan tersenyum dan memeluk ku erat-erat, katanya "sabar pasti akan dapat".......tak lama dia datang membawa escream kegemaran ku. sayangnya ia tak ikut menikmatinya, hanya supaya aku puas melahap semuanya dengan senang!