Rabu, 13 Mei 2009

DIA TIBA

suntuk...ku raih bising handphone....

"Aku tiba" dia bilang.........!

"Aku sudah Dijakarta"

kesan yang tidak menghibur

jauh sebelum tiba "AKU SUDAH TAHU"

tetap saja diam, malas menanggapi ekspresi

aku hanya ingin menenggelamkan amarah.... diam saja!



aku kembali berfikir pada rindu

dia mulai membuat ku gelisah

ku kecap beberapa bahasa ingin bertemu

sebelum pada akhirnya dia kembali pergi


hujan...tii..tik..tik.. AKU TIDAK PEDULI

ku lihat beberapa setan, tetap saja aku melaju....

akhirnya aku tiba...


aku melihatnya berdiri, sembari memegangi payung.....

dia.......dia..tepat dihadapan ku.........


dalam hati ku berbincang

Rasa..seperti duri menyelinapi nafasku
aku sesak..........

Detak ini bertanya, ketika ku lihat cemburu
dan pilu yang memburu

ku lihat senyum mu tidak lagi mengijinkan aku cerita
ketika kau bawa aku masuk keruang sunyi
siapa aku?
aku tidak tahu?
aku ingin HENGKANG!

lalu ku bawa kau pergi
aku hanya ingin kau! menghabiskan waktu berdua
tidak ingin mereka! aku hanya ingin kamu....!
tapi..sepertinya kamu tidak mau tahu...."


"JENGKEL"
kutak kutik hp, apa kau tidak lihat aku bosan?

kau disini cuma sebentar? bisakah kau biarkan hp mu itu sejenak....
(amarah dalam hati, tapi ku biarkan)

"SEHARUSNYA"
sadar....dari dulu kau milik mereka.......
itu dunia mu...............
aku lelah.........
berdiri menunggu kisah berakhir
percakapan setengah hati, tidak ada kalimat melanjut

__________________________________________________________________

ku biarkan arahnya mengalun

celoteh hari-hari dia dirumah berkawan

bertemu sahabat pena, terus saja bertingkah sendiri

aku menanggap riang tak terbendung, senyum ku menampar ceritanya

berlari..berlari mengulang hari kemarin

saat kita tidak saling menatap
ketika kita hanya berburu cerita
menjelaskan apa yang terjadi hari ini

jelas-jelas ku ukir bingkai wajah miliknya dihati
ku rakit beberapa bangunan jiwa yang hampar
disetiap sudut kosong ku
memfragmentasikan cerita CINTA


aku dan dia bukan seorang pengecut
mengecap setiap tanya yang hadir
bahkan kami tidak peduli

mereka akan senang bila kami mengatakan YA,
mereka lebih tidak percaya bila kami mengucapkan TIDAK!
jadi untuk apa dijawab?!

"MALAM"
kaulah peluk direbana tidur ku
penjaga lelap sebelum mimpi mengejar ku bangun

aku tidak bisa tidur! sepanjang malam ku lihat ia risau
matanya ingin sekali menangis
menahan semua penat dilorong sepi

tetap saja aku tidak peduli,
rupa-rupa itu terus saja membuntuti
membuat saya MUAK!
sudah banyak menghabiskan kosong saya dengan DIA!

ingin menangis tapi lenyap
sudah ku telan bersama Asap rokok
kekuatiran, benci, sedih, semuanya sudah menjadi AMPAS
kini putungnya aku BUANG...

Sejenak ku teringat sebuah "NAMA"
ia lebih setia menemani langkah ku
setia merangkul tangis ku
setia mengecup tawa ku
namun jika berlama2 dengannya hanya akan membuat ku SAKIT!

aku bagai pemburu malam,
demi mencari isi dari semua kosong
serta menjawab semua tanya?

aku rindu aku yang dulu
aku yang tidak tahu apa itu "?"

aku rindu aku yang dulu
sebelum aku terbangun dari dunia ku

aku rindu aku yang dulu
ketika aku lahir, menghentakan tangis

dulu...
sebelum sekarang memperkenalkan dirinya
sebelum sekarang menceritakan takdir
sebelum sekarang aku mencari "?"

sekarang ku tinggalkan kisah "dulu"
dan ku kembalikan pada waktu, setelah aku mengenal sekarang
setelah sekarang, aku mengenal apa itu TAWA, AIRMATA, dan DIA!

sekarang ini...
aku masih gelisah menikmati malam
merebahi letih yang masih bertengger

ku lihat wajahnya masih gusar,
tangannya sibuk mengejakan tombol abjad A-Z
mengurainya menjadi kalimat.

entah apa yang dikerjakannya
aku tidak mau tahu!

ku biarkan saja ia menyelami malam ini sendiri
berkutat pada barang kesayangannya
sebab yang ku tahu,
ia tidak bisa hidup pada bunyi BEEP telepon genggamnya

aku masih asik menterjemahkan tulisan dari sebuah NAMA
"saya hampir musnah ditelan HAMPA dan SUNYI!"

ternyata dia kesepian...
sama seperti aku yang dulu sebelum sekarang DIA TIBA

"maaf saya tidak disana, tidak bisa ikut menemani HAMPA"
ku balas, kalimat itu ke no sebuah NAMA

beberapa saat AKu dan DIA Terdiam
tidak ada yang bisa aku perbincangkan, selain ajakan tidur!
sebab besok kita harus pergi, memesan keberangkatan mu

"hugh aku tidak bisa tidur" gelisah terus saja merayu
berusaha mematikan kantuk.
ternyata DIA masih belum lelap
waktu aku menyelimuti tubuhnya dengan peluk

inilah peluk yang ku cari
peluk hangat
peluk yang membuat aku tenang
peluk yang tak hanya aku ingin

tidurlah...
haus sudah musnah, kekasih ku sudah tiba
biarkan ku bawa hangat ini
biarkan tetap aku terjaga untuk peluk ini
biarkan dulu, sampai pada akhirnya kau pergi

esok masih panjang
esok kau masih disini
esok aku akan setia pada mu
esok tak ku biarkan kau ringkih
mendelik lelah, tanpa aku

tidurlah...aku menjaga mu sampai kita benar2 lelap


lusa...
diwaktu kau hengkang
kau akan melihat betapa baiknya aku saat kau tinggal
dan kembali melalui har-hari dengan wajah hampa.

lusa...
sebelum keberangkatan mu
ku peluk rinai di telaga mataku
ku simpan nanar tanpa terjun dipulam pipi ku
aku bertahan supaya jangan kau lihat aku murung

lusa...
menjelang keberangkatan mu
kita duduk bersama
menikmati sajian tunggu
menghabiskan beberapa sisa bara

kau tidak bicara selain tersenyum
sedangkan aku risau melihat detik semakin cepat
seolah maut hadir memaksa mu segera pergi
mengutuk panas menjadi gersang
jiwa ku seperti air yang jatuh menyentuh bumi
kuyup terjepit waktu


waktunya sudah tiba, kau harus berangkat!
persiapkan segala sesuatunya, jangan sampai tertinggal!

suara mandor masih komat-kamit memanggil penumpang
aku pasrah melepas senyum
dan mengatakan "hati-hati...kabari setelah sampai!"
begitu pula dengan DIA "pulangnya juga hati-hati, kabari jika sudah sampai,
terimakasih atas semuanya"

aku masih ingat bagaimana kau memeluk ku
menyelimuti ku
mengecup pipi ku

aku masih ingat suara mu
bagaimana gaya bahasa mu
dan beberapa cerita sahabat-sahabat mu

aku masih ingat!
semuanya masih terasa segar,
pertama kali aku menatap mu jelas-jelas
memperkenalkan mu pada teman dan sahabat ku
makan pagi dan siang bersama

aku sudah terlalu cukup bahagia
walau hanya sedikit kau bersama
aku tidak menuntut apa yang kau kejar!

ambilah...ambil mimpi-mimpi mu
kejarlah...kejar terus, jangan putu asa
aku bahagia selama kau bahagia
aku akan menunggu KAU MEMBAWA AKU PULANG!


_zhe_

1 komentar:

  1. kemarin...
    ketika ku datang
    menagih peluk hangat darimu
    langkahku terjerat mimpi
    kehadiran ambigu yang membuatku
    rikuh tak ingin beranjak darimu

    hari ini...
    ku menyapamu dengan risau
    ingin menggenggam lagi tanganmu
    tapi tak bisa!

    aku tahu kau muak
    dengan maafku
    bukankah selalu begitu
    tapi apakah kau tau
    betapa sakitnya aku
    saat melepaskan pelukmu
    aku berpaling bukan karena ku mau
    betapa ingin ku menatap erat
    ke dalam matamu
    tapi tak sanggup
    aku tak kan minta kau
    untuk percaya
    bahwa sedetikpun tak ingin
    aku beranjak dari sampingmu

    BalasHapus